Menyikapi Masalah

   Setiap detik yang berlalu, pasti ada saja masalah  yang dialami penduduk bumi, baik dari yang bersifat perorangan atau masal, yang kecil atau yang besar. Tatkala kita tertimpa suatu masalah, kita merasa dunia akan kiamat. Jarang kita merasa sepertinya cuma kita saja yang mengalami persoalan yang tidak menyenangkan itu. Kitan cenderung sering mendramatisir masalah kita sendiri, dan enggan menoleh ke sekitar kita, padahal masalah yang dialami orang-orang disekitar kita mungkin lebih parah dengan masalah yang kita alami.
    Sebenarnya kalau ikta mau bersikap apa adanya, skala masalah sebenarnya tidak harus
menjadi persoalan yang penting. Yang harus dikedepankan adalah bagaimana kita menyikapi masalah tersebut, sebab langkah inilah yang akan menentukan antara mereka yang meraih keberhasilan dan mereka yang meraih kegagalan.
   Tidak jarang kegagalan kita dalam menyikapi suatu masalah menurunkan tingkat kemanusiaan  kita pada titik nol. Mereka yang  arif, akan melihat masalah sebagai penempa manusia yang bisa menjadikannya lebih dewasa. Sebaliknya, orang yang tidak arif akan menanggapi masalah yang menimpa dirinya sebagai akhir dari kehidupannya.
apa kita akan Merenung Sampai Mati?
Al- Qur'an mengingatkan kita bahwa masalah merupakan bentuk ujian bagi kita yang apabila kita berhasil menghadapinya maka kita tergolong Manusia yang beruntung dunia dan akhirat dan tergolong dalam kategori "Ayyukum Ahsanu 'Amala"
   Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa teman yang baik adalah teman yang baik dalam keadaan apapun. Demikian pula Allah SWT yang akan melihat seorang hamba yang baik tatkala dia sedang diuji berupa tertimpa suatu masalah,
   Orang yang tertimpa masalah dan sanggup menghadapinya dengan arif maka akan segera bangkit dari keterpurukan. Tipe orang seperti inilah yang akan berhasil dunia akhirat dan tidak akan menyianyiakan waktunya untuk termenung. Ia justru akan mempelajari hikmah dibalik masalah tersebut. Adapun mereka yang tidak arif dalam menghadapi masalah tersebut akan cenderung terbelit dengan masalahnya sendiri
   Allah SWT menurunkan masalah dan problema untuk mengisi lembaran kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidak perlu untuk diratapi. Coba kita fikir kembali kalau sendainya hidup kita tanpa masalah maka akan terasa bosan dan cenderung monoton. Maka jadikanlah masalah sebagai ajang pembuktian iman kita terhadap Allah SWT.


Sumber : Majlis Ta'lim wal Maulid DPI, AL-Habib Muhammad bin Ahmad Al-Habsyi

0 Response to "Menyikapi Masalah"

Posting Komentar